Langsung ke konten utama

Jangan Ngaku Travel Addict Kalo Belum ke TL. Takabonerate! (# Lomba Penulisan TL. Takabonerate 2012)


Surga di kawasan Sulawesi Selatan yang kelak akan menjadi surga dunia bagi seluruh umat manusia. Surga itu adalah kawasan Taman Laut (TL) Takabonerate yang terletak di Kabupaten Kepulauan Selayar. Tempat seluas 530.765 hektar ini, sejak 2005 telah diajukan ke UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Ada 15 pulau di TL. Takabonerate yang sangat bagus untuk kegiatan rekreasi bahari. Jadi, bagi kamu bakalan puas banget untuk diving dan snorkeling di tempat ini.
Penyelaman di TL. Takabonerate (travel.detik.com)

Peta letak TL. Takabonerate (wisata-alamku.blogspot.com)

Kawasan TL. Takabonerate terletak di laut Flores dengan jarak 79-206 mil sebelah Selatan Benteng, Ibukota Kabupaten Selayar. Kawasan ini merupakan karang atol terbesar ketiga di dunia, setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Moldiva, yang memiliki luas sekitar 220.000 hektar. Wow banget kan? Betapa bangganya kita memiliki tempat semenakjubkan ini. 
Karang Atol di TL. Takabonerate, menakjubkan (id.wikipedia.org)

 Sebenarnya,  TL. Takabonerate terdiri dari Kep. Macan (14 pulau) dan Kep. Passi Tallu (7 pulau), yang sebagian besar dari pulau-pulau tersebut merupakan konfigurasi atol dengan pasir putih. Saat air laut surut pada titik terendah, kita akan melihat daratan kering yang diselingi oleh genangan yang membentuk kolam-kolam kecil. Pada bagian luar daerah atol, dikelilingi oleh perairan yang cukup curam dan dalam yakni lebih dari 1.500 meter.



Selain panorama atol dan pasir putih, TL. Taka Bonerate juga memiliki keindahan terumbu karang dengan kedalaman berbeda-beda. Ada 261 jenis terumbu karang yang telah teridentifikasi dari 17 famili di Takabonerate. Indah berwarna-warni di dasar laut dan menjadi tempat berbagai macam ikan hias. Ada yang tampak dipermukaan pada saat air surut. Ada juga yang berada di kedalaman 3 meter, sehingga kita harus menyelam untuk menikmati keindahannya. TL. Takabonerate juga memiliki sekitar 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang bernilai ekonomis tinggi , seperti kerapu, cakalang, napoleon wrasse, dan baronang. Ada juga penyu yang berjenis penyu sisik, penyu hijau, dan penyu lekang. Tidak ketinggalan, terdapat 244 jenis moluska, di antaranya lola, kerang kepala kambing, triton, batulaga, kima sisik, kerang mutiara, dan nautilus berongga (Nautilus pompillius). Ada 15 buah pulau di Taman Laut Takabonerate. Di pulau-pulau itu tersedia penginapan milik penduduk setempat. Panorama sunset dan sunrise sangat menakjubkan dilihat dari pulau-pulau disekitar Takabonerate.
Salah satu pulau yang memang dikelola secara serius oleh pengelola TL. Takabonerate adalah Pulau Tinabo. Hamparan laut berwarna biru tua, namun sesekali terlihat hijau tosca berpadu dengan pantai pasir putih. Jernihnya ari laut membuat terumbu karang dan ikan-ikan kecil yang sedang bermain-main di bawah laut terlihat dari permukaan. Untuk dapat menikmati keindahan bawah laut perairan Pulau Tinabo secara total, kita bisa meyewa alat penyelaman seharga Rp400.000,-. Tempat ini bisa dicapai dengan melakukan penyeberangan dari Kabupaten Selayar dengan menyewa kapal nelayan. Tempat menarik lain di TL. Takabonerate adalah kawasan Tinaja. Kawasan ini merupakan kawasan soft coral flat yang berwarna-warni.
Keindahan Bawah Laut Takabonerate (festivaltakabonerate.com)

Keindahan Biota Laut Takabonerate (travel.detik.com)
Secara operasional, TL. Takabonerate berada di bawah pembinaan Sub-balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Selatan melalui Proyek Pengembangan TL. Takabonerate dan Proyek Pengembangan Kawasan Konservasi Propinsi Sulawesi Selatan. Keadaan perkampungan nelayan di P. Rajuni yang merupakan salah satu pulau di TL. Takabonerate. Kondisi perairan di daerah ini dipengaruhi oleh musim barat (Januari-Maret) dan musim timur (Juli-September) yang diselingi oleh musim pancaroba (April-Juni dan Oktober-Desember).
Tunggu apa lagi? Segera rencanakan untuk perjalanan terbaikmu ke tempat ini. Musim kunjungan terbaik ke TL. Takabonerate adalah bulan April sampai Juni dan Oktober sampai Desember setiap tahunnya sebab kondisi alam yang sangat bersahabat. Pada waktu tersebut, langit sedang cerah serta ombak yang cukup tenang.
TL. Takabonerate berada di Kabupaten Kep. Selayar. Letaknya sekitar 300 KM dari kota Makasar. Untuk sampai di Kabupaten Kep. Selayar, harus melalui Ibu Kota Kabupaten Kep. Selayar yakni Benteng. Ada dua cara menuju benteng, yaitu dengan pesawat terbang dan dengan bus. Jika menggunakan pesawat terbang penerbangan perintis dengan pesawat Casa dari Bandara Sultan Hasanudin, menuju Bandara Haji Aroepala, Benteng. Ada sekitar 7 Jadwal penerbangan, dari Makasar menuju Selayar dengan harga tiket berkisar Rp199.000-Rp320.000,-. 
Sementara jika menggunakan bus, kita bisa naik dari Terminal Mallengkeri, Makassar, menuju Pelabuhan Fery Bulukumba. Kemudian lanjut menyeberang ke Pelabuhan Fery Pamatata selama 2 jam. Dari Pelabuhan Fery Pamatata, perjalanan darat dilanjutkan ke Benteng dengan waktu tempuh selama 1,5 jam. Bus reguler tersedia di terminal Malengkeri (Makassar) menuju Benteng (Selayar), berangkat pukul 08.00 WITA ke pelabuhan Bira (Bulukumba) dengan tiket Rp. 100.000/orang untuk bus ber AC.
Jika menggunakan menggunakan bis dari Makasar ke Bulukumba dengan waktu tempuh sekitar 5 jam. Kemudian lanjut menyeberang melalui Pelabuhan Pamatata ke Kepulauan Selayar menggunakan kapal feri dengan waktu tempuh sekitar 2 jam. Dilanjutkan dengan perjalanan darat ke Kota Benteng sekitar 1,5 jam. Ada juga pilihan perjalanan lain melalui transportasi udara dari Bandara Internasional Sultan Hasanudin, Makasar ke Bandara Udara H. Aroeppala, Kepulauan Selayar. Selanjutnya, dari Kota Benteng ke pulau terdekat yaitu P. Rajuni, bisa ditempuh dengan menggunakan kapal kayu sekitar 5 jam perjalanan.
Dari Benteng menuju ke Pulau Rajuni Kecil sebagai pulau terdekat di wilayah TL. Takabonerate, perjalanan membutuhkan waktu selama 5 jam dengan menggunakan kapal kayu. Ada sekitar 13 jenis pelayaran antar pulau yang bisa digunakan untuk perjalanan ini, termasuk ke Takabonerate. Cara paling mudah mendapatkan informasi kapal kayu dan informasi akses penginapan, yakni dengan menghubungi pejabat di daerah setempat.
Cukup sulit perjuangan untuk mencapai tempat ini bukan? Tapi, bagi seorang travel addict perjuangan sesulit apapun tak ada artinya bila ditukar dengan pengalaman menikmati indahnya panorama bahari yang belum banyak terjamah manusia ini. Keindahannya tentu akan dapat mendinginkan hati. :D
Jadi tidak sabar kan untuk menikmati panorama bahari  yang lebih dari sekedarnya? Pada bulan Oktober-Desember tiap tahunnya, kita akan disuguhkan pemandangan alam TL. Takabonerate dalam versi yang paling indah. Nah, kebetulan akan digelar sebuah perhelatan akbar di TL. Takabonerate pada 18-23 November 2012 yang diberi nama Ekspedisi Takabonerate 2012. Sebagai seorang travel addict sejati, ayo!! datang dan ramaikan Ekspedisi Takabonerate 2012.
Nah, untuk makin membangkitkan semangat kamu datang ke Ekspedisi Takabonerate 2012, mari kita lihat film dokumenter panorama TL. Takabonerate yang telah dibuat oleh dinas pengelola taman laut setempat. Film dokumenter tersebut, bisa kamu lihat dibawah ini.









Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba penulisan takabonerate

Alhamdulihah...
Tulisan ini menang sebagai Juara I

Lomba Konten Blog Ekspedisi Takabonerate 2012



Kepustakaan:

Taman Nasional Taka Bonerate, http://sailtakabonerate.com/2012/03/taman-nasional-taka-bonerate/, diakses tanggal 7 November 2012.

Lomba Penulisan Takabonerate di Blog, Hadiah Jutaan Rupiah, http://www.mymakassar.com/in/event-menarik/event-mendatang/item/474-lomba-penulisan-takabonerate-di-blog-hadiah-jutaan-rupiah, diakses tanggal 28 Oktober 2012


Taka Bonerate- A Way to Taka Bonerate, http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2012/10/06/takabonerate-a-way-to-takabonerate/, diakses tanggal 7 November 2012.


Festival Takabonerate, http://www.festivaltakabonerate.com/?m=bWVudT0xMzE3MTIzNzY4, diakses 5 November 2012.

Taman Nasional Taka Bonerate, http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Taka_Bonerate, diakses 5 November 2012.

Menyelami Seribu Pesona Bawah Laut Kepulauan Selayar, http://travel.detik.com/read/2012/04/16/123802/1893322/1025/menyelami-seribu-pesona-bawah-laut-kepulauan-selayar?vt22011024, diakses 5 November 2012.

Takabonerate, Surga dibawah Perairan Sulawesi Selatan, http://travel.detik.com/read/2012/02/09/134348/1838322/1025/5/takabonerate-surga-di-bawah-perairan-sulawesi-selatan#topart, diakses 5 November 2012.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibu RT Dua Negara

Ini dia pengalaman pertama saya ke luar negeri. Tanpa paspor ataupun tiket pesawat terbang. Begitu mudahnya untuk keluar dari perbatasan Indonesia di Desa Ajikuning. Hanya tinggal melewati patok 3 yang tingginya mungkin hanya satu sentimeter. Saya pun sampai di Malaysia. Tapi, ko gak ada bedanya? Sebab, disebrang yang tinggal itu juga orang Indonesia. Berikut jurnal perjalanan saya pada hari Selasa, 19 Juni 2012.... Perjalanan mengunjungi Ibu RT 2 Negara ..   Ketua RT 02, Desa Ajikuning, Sebatik Tengah bernama Hana. Ia merupakan seorang perempuan perantauan yang bersal dari Sulawesi . Tepatnya daerah pinrang. Suami Ibu Hana juga berasal dari Sulawesi yakni bone. Sebelum sampai tempat ini, ia pernah merantau di Malaysia, tepatnya di Tawau selama 13 tahun. Ia memilih untuk pergi merantau sebab melihat orang-orang yang pergi merantau semuanya berhasil. “ Mereka pulang berjaya semua. Banyak barang yang dibawa. Begitulah merantau. Ya begini kerjanya. Habis dikampung tidak ada k

Genosida Ras Yahudi di Polandia: Resensi Film The Pianist dan Schindler’s List

Genosida membawa aspek-aspek modernitas dalam alur pelaksanaannya. Genosida pada ras yahudi sendiri merupakan titik puncak kebijakan Nazi dibawah pemerintahan Hitler. Hitler menganggap bahwa Yahudi bukan merupakan agama. Tapi ia adalah ras. Ia menganggap bahwa ras Yahudi merupakan ras yang berbahaya dimana pun ia berada. Mereka adalah pembawa penyakit. Mereka merupakan ras yang harus dimusnahkan. Munculah kebijakan anti-Yahudi, pemboikotan, aryanisasi, serta gerakan lainya yang pada akhirnya mengarah pada pemusnahan ras yahudi. Dalam buku yang berjudul Hitler’s War yang ditulis oleh David Irving, Hitler mengatakan bahwa “ras Yahudi terlahir sebagai penghancur, sama sekali bukan pemimpin; mereka tak memiliki budaya, seni, juga arsitektur sendiri sedangkan ekspresi yang paling diakui dalam masyarakat adalah budaya.Ras Yahudi tidak memiliki budaya apapun. Mereka hanya mesin hitung. Itu yang menjelaskan mengapa hanya orang Yahudi yang bisa menciptakan Marxisme, yang meniadakan dan meng

Paradigma Simbolik Turner, Liminalitas, dan Menjadi Manusia Radikal Bebas

Liminalitas adalah ruang paradoks, frasa tersebut saya pilih untuk menggambarkan secara singkat apa yang saya pahami ketika membaca "Ritual Proses" dari Victor Turner (1987). Berbeda dari Clifford Geertz yang memposisikan simbol sebagai “wahana pemaknaan” atas “ worldview ” yang dianut oleh komunitas. Turner lebih memberlakukan simbolisme pada tataran proses sosial, yaitu bagaimana konflik dan ambiguitas bekerja dalam satu fase daur kehidupan yang harus dilalui kolektif budaya. Kehidupan dijalani oleh seluruh kolektif dalam tatanan struktur, anti struktur dan kembali lagi pada tatanan struktur budaya. Konsekuensi atas struktur budaya adalah terciptanya hirarki kelas. Masyarakat memiliki struktur yang dapat terbaca melalui simbolisme ritual. Untuk itu, Turner (1987) dalam bukunya, “ The Ritual Process: Structure and Anti-Structure ”, mengurai makna simbolis pada ritual masyarakat Ndembu di Afrika Tengah ketika mengalami kondisi ambiguitas keadaan yang tidak dapat diselesaikan